Sabtu, 16 Maret 2013

Berbagai Hadits Tentang Dajjal

Menjelang Kiamat, akan muncul Dajjal (bahasa Arab: الدّجّال al-dajjāl). Artinya pembohong besar. Bisa disebut juga sebagai Al Masih Dajjal. Dajjal ini kelak akan diperangi oleh Imam Mahdi dan Nabi Isa.
Ciri-cirinya menurut berbagai hadits adalah sebagai berikut. Sesungguhnya Dajjal adalah seorang pemuda keturunan Yahudi yang rambutnya sangat keriting, matanya menonjol, seolah-olah saya menyamakannya dengan Abul ‘Uzza bin Qathan. Dajjal itu akan keluar di Khallah, suatu jalanan yang terletak antara Syam dan Irak, kemudian dia membuat kerusakan besar. Badannya besar dan berwarna merah.

Berikut adalah Hadits-hadits tentang Dajjal :


Dajjal awalnya cuma mengaku sebagai Nabi. Setelah itu dia mengaku sebagai Tuhan:
Rasulullah SAW bersabda sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Umamah Al Bahili, “Di awal kemunculannya, ia berkata: ‘Aku adalah Nabi. Padahal tidak ada nabi setelahku. Kemudian ia memuji dirinya sambil berkata: ‘Aku adalah Rabb kalian’, padahal kalian tidak dapat melihat Rabb kalian sehingga kalian mati.” (HR. Ibnu Majjah. II/512-516)
Dajjal buta sebelah matanya. Dan di antara kedua matanya tertulis huruf Kaf, Fa, dan Ro (Kafir).
Dari Anas r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tiada seorang Nabipun yang diutus oleh Allah, melainkan ia benar-benar memberikan peringatan kepada umatnya tentang makhluk yang buta sebelah matanya serta maha pendusta. Ingatlah sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah matanya dan sesungguhnya Tuhanmu ‘Azzawajalla semua itu tidaklah buta sebelah mata seperti Dajjal. Di antara kedua matanya itu tertulislah huruf-huruf kaf, fa’, ra’ -yakni kafir.” (Muttafaq ‘alaih)
Dajjal juga membawa air (surga) dan api (neraka). Apa yang kita lihat sebagai api, ternyata air. Sedang yang kita lihat seperti air, ternyata api:
Dari Buraidah r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tidakkah engkau semua suka saya beritahu perihal Dajjal, yaitu yang belum pernah diberitahukan oleh seorang Nabipun kepada kaumnya. Sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah matanya dan sesungguhnya ia datang dengan sesuatu sebagai perumpamaan syurga dan neraka. Maka yang ia katakan bahwa itu adalah syurga, sebenarnya adalah neraka.” (Muttafaq ‘alaih)
Dari Ibnu Umar ra bahwasanya Rasulullah s.a.w. menyebut-nyebutkan Dajjal di hadapan orang banyak, lalu berkata: “Sesungguhnya Allah itu tidak buta sebelah matanya. Ingatlah bahwa sesungguhnya al-Masih Dajjal itu buta sebelah matanya yang sebagian kanan, seolah-olah matanya itu adalah sebuah biji anggur yang menonjol.” (Muttafaq ‘alaih)
Dari Rib’iy bin Hirasy, katanya: “Saya berangkat dengan Abu Mas’ud al-Anshari ke tempat Hudzaifah al-Yaman ra, lalu Abu Mas’ud berkata kepadanya: “Beritahukanlah kepadaku apa yang pernah engkau dengar dari Rasulullah s.a.w. perihal Dajjal.” Hudzaifah lalu berkata: “Nabi s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya Dajjal itu keluar dan sesungguhnya beserta Dajjal itu ada air dan api. Adapun yang dilihat oleh para manusia sebagai air, maka sebenarnya itu adalah api yang membakar, sedang apa yang dilihat oleh para manusia sebagai api, maka sebenarnya itu adalah air yang dingin dan tawar. Maka barangsiapa yang menemui Dajjal diantara engkau semua, hendaklah masuk dalam benda yang dilihatnya sebagai api, karena sesungguhnya ini adalah air tawar dan nyaman sekali.” Setelah itu Abu Mas’ud berkata: “Sayapun benar-benar pernah mendengar yang seperti itu.” (Muttafaq ‘alaih)
Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-’Ash ra, katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Dajjal itu akan keluar kepada umatku kemudian menetap selama empat puluh lamanya, tetapi saya tidak mengerti apakah itu empat puluh hari atau empat puluh bulan atau empat puluh tahun. Kemudian Allah mengutus Isa putera Maryam a.s. lalu ia mencari Dajjal kemudian merusakkannya -yakni membunuhnya. Kemudian para manusia itu menetap selama tujuh tahun di saat itu tidak ada permusuhan sama sekali antara dua orang manusiapun. Selanjutnya Allah ‘Azzawajalla mengutus angin yang dingin dari arah Syam (Palestina). Maka tidak ada seorangpun yang menetap di atas permukaan bumi yang dalam hati orang itu ada timbangan seberat semut kecil dari kebaikan atau keimanan, melainkan pasti akan dicabut nyawanya sehingga andaikata salah seorang dari engkau semua ada yang masuk di dalam perut gunung, juga pasti akan dimasuki oleh angin tadi, sampai dapat tercabut nyawanya. Akhirnya yang ketinggalan adalah manusia-manusia yang buruk kelakuannya yang suka cepat-cepat melakukan keburukan dan kezaliman sampai dapat diumpamakan sebagai keringanan burung yang sedang terbang atau angan-angan binatang buas yang hendak memangsa. Orang-orang tersebut tidak mengerti apa-apa yang baik dan tidak mengingkari apa-apa yang buruk -yakni kemungkaran dibiarkan belaka. Seterusnya lalu muncullah syaitan yang menjelma sebagai manusia lalu berkata: “Alangkah baiknya kalau engkau semua suka mengikuti perintahku?” Orang-orang sama berkata: “Apakah yang engkau perintahkan kepada kita?” Kemudian syaitan tersebut mengajak mereka menyembah berhala-berhala. Keadaan para manusia di saat itu adalah sangat luas rezekinya, senang hidupnya. Selanjutnya ditiupkanlah dalam sangkakala, maka tiada seorangpun yang mendengarnya melainkan ia menurunkan lehernya yang sebelah dan mengangkat yang sebelah lainnya. Pertama-tama orang yang mendengarnya itu ialah seorang yang sedang memperbaiki pelur kolam untanya, lalu ia tidak sadarkan diri dan semua manusia di sekitarnyapun tidak sadarkan diri -terus mati. Kemudian Allah mengirimkan atau sabdanya: Menurunkan hujan bagaikan rintik-rintik atau bagaikan bayangan, lalu dari air itu tumbuhlah seluruh tubuh para manusia, terus ditiupkanlah pula sekali lagi sangkakala tersebut tiba-tiba orang-orang itu sama berdiri bangun sambil memperhatikan keadaan di waktu itu, kemudian ada yang mengucapkan: “Hai sekalian manusia, marilah sama mendekat di hadapan Tuhanmu semua,” dan kepada semua malaikat diperintahkan: “Hentikan dulu orang-orang itu, sebab sesungguhnya mereka akan ditanya lebih dulu.” Kemudian dikatakan pula: “Keluarkan olehmu semua orang-orang itu perlu dikirim ke neraka.” Selanjutnya ditanyakan: “Dari berapa?” Lalu dijawab: “Dari setiap seribu -orang- sebanyak sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang.” Sabdanya: “Itulah hari yang dapat membuat anak-anak kecil menjadi beruban dan itulah hari dibukanya betis manusia, karena amat kebingungan sekali.” (Riwayat Muslim) Alliitu ialah batang leher, artinya ialah merendahkan lehernya yang sebelah dan mengangkat sebelah yang lainnya.
Dajjal tidak akan bisa memasuki kota Mekkah dan Madinah:
Dari Anas r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tiada suatu negeripun melainkan akan diinjak oleh Dajjal, kecuali hanya Makkah dan Madinah yang tidak. Tiada suatu lorongpun dari lorong-lorong Makkah dan Madinah itu, melainkan di situ ada para malaikat yang berbaris rapat untuk melindunginya. Kemudian Dajjal itu turunlah di suatu tanah yang berpasir -di luar Madinah- lalu kota Madinah bergoncanglah sebanyak tiga goncangan dan dari goncangan-goncangan itu Allah akan mengeluarkan akan setiap orang kafir dan munafik.” (Riwayat Muslim)
Dajjal kemudian akan muncul di Khurasan diikuti oleh orang-orang yang wajahnya seperti tameng yang ditempa palu (Bangsa Mongol / Cina?):
Tirmidzi, Ibn Majah, Hakim, Ahmad, dan Dhiya’ dalam al-Mukhtar, dari Abu Bakar Shiddiq yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhya Dajjal muncul disebuah daerah di timur bernama Khurasan. Ia diikuti oleh orang-orang yang wajahnya seperti tameng yang ditempa palu.”
Dajjal juga akan diikuti 70 ribu kaum Yahudi Isfahan yang memakai pakaian pendeta:
Dari Anas r.a. pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Yang mengikuti Dajjal dari golongan kaum Yahudi Isfahan itu ada sebanyak tujuh puluh ribu orang. Mereka itu mengenakan pakaian kependetaan.” (Riwayat Muslim)
Dari Ummu Syarik ra bahwasanya ia mendengar Nabi s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya sekalian manusia itu sama melarikan diri dari gangguan Dajjal yaitu ke gunung-gunung.” (Riwayat Muslim)
Dari Imran bin Hushain ra, katanya: “Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tiada suatu peristiwapun antara jarak waktu semenjak Allah menciptakan Adam sampai datangnya hari kiamat nanti, yang lebih besar daripada perkara Dajjal.” (Riwayat Muslim)
Dari Abu Said al-Khudri r.a. dari Nabi s.a.w. sabdanya: “Dajjal keluar lalu ada seorang dari golongan kaum mu’minin, ia ditemui oleh beberapa orang penyelidik yakni para penyelidik dari Dajjal. Mereka berkata kepada orang itu: “Kemana engkau bersengaja pergi?” Ia menjawab: “Saya sengaja akan pergi ke tempat orang yang keluar -yakni yang baru muncul dan yang dimaksudkan ialah Dajjal.” Mereka berkata: “Adakah engkau tidak beriman dengan Tuhan kita -yakni Dajjal-?” Ia menjawab: “Tuhan kita tidak samar-samar lagi sifat-sifat keagungannya sedangkan Dajjal itu tampaknya saja menunjukkan kedustaannya.” Orang-orang itu sama berkata: “Bunuhlah ia.” Sebagian orang berkata kepada yang lainnya: “Bukankah engkau semua telah dilarang oleh Tuhanmu kalau membunuh seorang tanpa memperoleh persetujuannya -yakni Dajjal-?” Merekapun pergilah dengan membawa orang itu ke Dajjal. Setelah Dajjal dilihat oleh orang mu’min itu, lalu orang mu’min tadi berkata: “Hai sekalian manusia, sesungguhnya inilah Dajjal yang disebut-sebutkan oleh Rasulullah s.a.w. Dajjal memerintah pengikut-pengikutnya menangkap orang mu’min itu lalu ia ditelentangkan pada perutnya. Dajjal berkata: “Ambillah ia lalu lukailah kepala dan mukanya.” Seterusnya ia diberi pukulan bertubi-tubi pada punggung serta perutnya. Dajjal berkata: “Adakah engkau tidak suka beriman kepadaku?” Orang mu’min itu berkata: “Engkau adalah al-Masih maha pendusta.” Ia diperintah menghadap kemudian digergajilah ia dengan gergaji dari pertengahan tubuhnya, yaitu antara kedua kakinya -maksudnya dibelah dua. Dajjal lalu berjalan antara dua potongan tubuh itu, kemudian berkata: “Berdirilah.” Orang mu’min tadi terus berdiri lurus-lurus, kemudian Dajjal berkata padanya. “Adakah engkau tidak suka beriman kepadaku?” Ia berkata: “Saya tidak bertambah melainkan kewaspadaan dalam menilai siapa sebenarnya engkau itu.” Selanjutnya orang mu’min itu berkata: “Hai sekalian manusia, janganlah ia sampai dapat berbuat sedemikian tadi kepada seorangpun dari para manusia, setelah saya sendiri mengalaminya.” Ia diambil lagi oleh Dajjal untuk disembelih. Kemudian Allah membuat tabir tembaga yang terletak antara leher sampai ke tengkuknya, maka tidak ada jalan bagi Dajjal untuk dapat membunuhnya. Seterusnya Dajjal lalu mengambil orang tadi, yaitu kedua tangan serta kedua kakinya, lalu melemparkannya. Orang-orang sama mengira bahwa sesungguhnya orang itu dilemparkan olehnya ke neraka, tetapi sebenarnya ia dimasukkan dalam syurga.” Setelah itu Rasulullah s.a.w. bersabda: “Orang itulah sebesar-besar para manusia dalam hal kesyahidannya -yakni kematian syahidnya- di sisi Allah yang menguasai semesta alam ini.” Diriwayatkan oleh Imam Muslim. Imam Bukhari juga meriwayatkan sebagiannya dengan uraian yang semakna dengan di atas itu. Almasalihu yaitu para pengintai atau penyelidik.
Dari al-Mughirah bin Syu’bah r.a., katanya: “Tiada seorangpun yang lebih banyak pertanyaannya mengenai hal Dajjal daripada saya sendiri. Sesungguhnya Dajjal itu tidak akan membahayakan dirimu.” Saya berkata: “Orang-orang sama berkata bahwa Dajjal itu mempunyai segunung tumpukan roti dan sungai air.” Beliau s.a.w. bersabda: “Hal itu adalah lebih mudah bagi Allah daripada yang dapat dilakukan oleh Dajjal.” (Muttafaq ‘alaih)

Setelah membaca hadits-hadits tentang Dajjal tadi, mari kita teliti dan berpikir lagi siapakah Dajjal itu?
Karena perkataan-perkataan Rasulullah SAW selalu syarat dengan kiasan. Jadi mari berpikir dan cari kebenarannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar