Sabtu, 16 Maret 2013

Larangan Rasulullah tentang meniup minuman atau bernafas dalam minuman

Rasulullah SAW melarang kita meniup minuman,berikut Hadits-haditsnya:

>>>>Dari Abu Qatadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian minum maka janganlah mengambil nafas dalam wadah air minumnya.” (HR. Bukhari no. 5630 dan Muslim no. 263)

>>>>Dari Ibnu Abbas, “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang untuk mengambil nafas atau meniup wadah air minum.” (HR. Turmudzi no. 1888 dan Abu Dawud no. 3728, hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani)

Lalu kenapa Rasulullah SAW melarang kita meniup minuman? kita bahas sekarang.

Menurut penelitian, reaksi CO2 dengan H2O menghasilkan asam karbonat H2CO3 yang dapat membahayakan kesehatan, apalagi ditambah “fakta” H2CO3 korosif terhadap besi.

Reaksi yang terjadi ketika CO2 dicampur ke air H2O ia akan terbentuk H2CO3 (ini rumus kimianya asam karbonat) itupun dalam jumlah kecil. Asam karbonat adalah asam yang lemah dan pH-nya lebih dekat ke 7 (pH air), sedangkan sebagian besar CO2 larut dalam air. Asam karbonat bermanfaat untuk membuat minuman berkarbonasi, seperti sparkling water ataupun softdrinks.

Adapun peranan asam karbonat di dalam darah adalah sebagai tahap antara dalam mengeluarkan CO2 dari tubuh melalui pernapasan.

Reaksi pembasahan CO2 berlangsung lambat tanpa adanya katalis, tetapi sel darah merah yg mengandung karbonat anhidrase meningkatkan laju reaksi memisahkan ion hidrogen H+ dari asam karbonat yang dihasilkan, dan meninggalkan bikarbonat HCO3- terlarut dalam plasma darah. Reaksi katalisis ini dibalik di paru-paru, mengubah bikarbonat kembali menjadi CO2 agar mudah dikeluarkan.

Ada juga yang menjelaskan demikian, apabila kita hembus napas pada minuman, kita akan mengeluarkan CO2 yaitu
carbon dioxide, yang apabila bercampur dengan air H20, akan menjadi
H2CO3,yaitu sama dengan cuka, menyebabkan minuman itu menjadi acidic/asam
dan bersifat korosif bagi tubuh kita.

Subhanallah, benar sekali Hadits-hadits Rasulullah. Pasti ada suatu alasan mengapa Rasulullah melarang atau memerintahkan kita terhadap sesuatu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar